Dilandasi Niat Tulus dan Ikhlas, Aktivis Tanjunganom Nganjuk Telah Melakukan Bedah Rumah Penyandang Disabilitas Secara Pribadi

Mbah Gondrong nama panggilan akrabnya, terlihat berada di di rumah Wakidi saat mepakukan bedah rumah dengan anggaran pribadinya. Minggu (8/10/2023).

NGANJUK (Pewarta88.com) - Berawal ingin sambangi warga yang menyandang Disabilitas yang ada di Desa Gempol, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. pada 12 Juni 2023 yang lalu, dan ternyata rumah yang ditempati terlihat tak layak huni. Aktivis asal Kecamatan Tanjunganom tersebut terpanggil untuk melakukan bedah rumah yang ditempati Wakidi, dan yang paling menarik hal itu dilakukan dengan modal pribadinya.

Wakidi, yang merupakan warga Desa Gempol, Kecamatan Rejoso adalah merupakan penyandang Disabilitas rutilahu yang memerlukan perhatian, khusus secara materil dan moril, perhatian itu baik dari Pemerintah Desa setempat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Nganjuk. Karena Wakidi dalam kehidupan yang perekonomiannya perlu perhatian khusus.

Moch Ridwan alias Mbah Gondrong salah satu aktivis peduli sesama asal kecamatan Tanjunganom tersebut saat di temui awak media disela sela melakukan bedah rumah milik Wakidi telah di wawancarai secara eksklusif menjelaskan, bahwa apa yang ia lakukan adalah merupakan naluri kemanusian.

Mbah Gondrong nama panggilan akrabnya, telah sukses melaksanakan bedah rumah dengan anggaran pribadinya dihadiahkan kepada Wakidi.

Sebelumnya, untuk info tentang keadaan Wakidi merupakan adanya aduan dari rekan seperjuangan.

“Ada salah satu warga Desa Gempol Rejoso menyandang disabilitas dan mempunyai kekurangan ekonomi dalam hidupnya,” terang tirunya kabar dari temannya tersebut. Minggu (8/10/2023)

Lebih lanjut, dan hati saya terketuk melihat situasi dan kondisi rumah milik Wakidi, sehinga dalam hati saya berniat rumah milik wakdi akan saya bedah.

“Dan Alhamdulilah niat dan doa kami ter kabulkan, sehingga rumah milik wakidi hingga hari ini memasuki progres 60 persen masa pekerjaan,” sambungnya.

Aktivis tersebut juga menambahkan, tidak sampai satu bulan rumah Wakidu sudah bisa di tempati.

“Dari rumah tak layak huni menjadi rumah layak huni," pungkas aktivis tersebut.(nyoto/tim)

Streaming.