Lestarikan Budaya Tari Bedoyo Putri Mojosakti: Pemdakab Mojokerto Raih Rekor Dunia

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat menerima piagam pengahargaan rekor dunia tari bedoyo putri dari muri, jumat (4/8/2023).

MOJOKERTO (Pewarta88.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto pecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam penyelenggaraan Tari Bedoyo Putri Mojosakti dengan peserta terbanyak. Tercatat ada 509 penari yang terlibat dalam Tari Bedoyo Putri Mojosakti di Lapangan Kawiryan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Jumat (4/8/2023).

Dalam kisah, Tarian Bedoyo Putri Mojosakti mengisahkan Putri Kerajaan Majapahit tidak perlu menggunakan kesaktian dan panah, namun cukup dengan cara berpikirnya sudah bisa membuat perubahan.

Dalam pagelaran berlangsung, ratusan pelajar putri dari 21 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN), Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kabupaten Mojokerto terlibat sebagai peserta dengan total 506 penari.

Lebih menariknya, penyelenggaraan melibatkan tiga srikandi Kabupaten Mojokerto yakni Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuhro dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto, Sulvia Triana Hapsari. Sehingga total peserta dalam penyelenggaraan Tari Bedoyo Putri Mojopahit ada 509 penari.

Tiga srikandi Mojokerto menari bersama 506 penari dihadapan Senior Manager MURI, Sri Widayati. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Perwakilan Mojokerto, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Kepala SMAN/SMKN/MAN se-Kabupaten Mojokerto.

“Kali ini, luar biasa kembali digelar Majafest 2023. Majafest 2022 kemarin sudah mencatatkan rekor MURI sajian sambel wader dalam layah terbanyak yakni 1.035 layah. Maka kali ini, kembali digelar kegiatan yang spektakuler, yang luar biasa yaitu pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti oleh penari terbanyak,” ungkap Senior Manager MURI, Sri Widayati, Jumat (4/8/2023).

Tiga srikandi Kabupaten Mojokerto yakni Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuhro dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto, Sulvia Triana Hapsari. Saat ikuti menari dalam rekor dunia tari bedoyo putri mojosaksakti.

Masih dikatakan, kegiatan tersebut dinilai sebagai wujud nyata Kabupaten Mojokerto dalam melestarikan seni budaya dan sejarah daerah serta mengangkat potensi wisata.

Namun, pihaknya berharap Kabupaten Mojokerto semakin dikenal baik di kancah nasional maupun di dunia sehingga memberikan dampak ekonomi seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto.

Dilaporkan ke MURI melibatkan 500 peserta, namun dari hasil verifikasi yang kami lakukan ada 509 peserta. Terdiri dari 506 siswi ditambah tiga srikandi Mojokerto. Maka hari ini kami mengumumkan sekaligus mengesahkan bahwa pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti oleh penari terbanyak 509 peserta resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai rekor ke 11.102,” katanya.

Tari Bedoyo Putri Mojosakti ciptaan dari salah satu guru Mojokerto yang mengangkat kearifan lokal. Sehingga pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti tidak hanya dicatat sebagai rekor nasional namun, dikukuhkan sebagai rekor dunia sehingga piagam penghargaan dianugerahkan kepada pemrakarsa dan penyelenggara yaitu Pemkab Mojokerto dan Disbudporapar Kabupaten Mojokerto.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam pidatonya mengatakan, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya Pemkab Mojokerto mengaungkan budaya-budaya yang tidak lepas dari peninggalan Kerajaan Majapahit tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. “Ini bagian dari mendongkrak kebangkitan kita semuanya di semua bidang,” harapnya.

Tercatat ada 509 penari yang terlibat dalam Tari Bedoyo Putri Mojosakti di Lapangan Kawiryan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Jumat (4/8/2023).

Tidak hanya seni budaya, lanjut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini, tetapi khususnya di bidang ekonomi.

Masih orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berperan dalam pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti.

“Kita berharap dan punya mimpi, kalau Banyuwangi punya Tari Gandrung, kali ini Kabupaten Mojokerto untuk Tari Bedoyo Putri Mojosakti sudah diapresiasi karya asli dari Kabupaten Mojokerto,” sambungnya.

Lebih lanjut, Mudah-mudahan di masa yang akan datang, di waktu yang tidak terlalu lama kita akan kembali menarikan Bedoyo Putri Mojosakti ini dengan menampilkan penari minimal sejumlah 1.000 orang.

Perlu diketahui, Tari Bedoyo Putri Mojosakti menjadi bagian penting dalam event kreatif Majapahit Festival (MajaFest) 2023 yang digelar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto.

Dalam event bertajuk ‘Harmoni Nusantara’ tersebut digelar selama tiga hari yakni tanggal 3-5 Agustus 2023 di Lapangan Kawiryan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.(ben/adv)