Hari Jadi Boyongan Ke-143, Petani 4 Desa di Ngronggot Nganjuk Semarakkan Arak Arakan Sedekah Bumi

Momen Foto Bersama Pwrwakikan Para Petani Alpukat dari Empat Desa Bersama Bupati Nganjuk, Drs.H.Marhen Djumadi SH, SE, MBA

NGANJUK (Pewarta88.com) – Peran serta petani yang tergabung dari Desa Dadapan, Trayang, Kelurahan dan Banjarsari, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Telah berbondong-bondong ikut berpartisipasi menyemarakkan momen peringatan boyongan Pemerintahan Berbek ke Nganjuk yang ke- 143. Pada Selasa (06/06/2023).

Para petani yang tergabung dari empat desa telah memboyong kurang lebih 200 petani dengan membawa bekal tumpeng betupa gunungan buah jambu crystal yang di hias di atas mobil yang akan di persembahkan dalam rangka sedekah bumi.

Tak hanya itu, para petani tersebut juga menyiapkan 200 bibit buah pohon alpukat serta beberapa gunungan tumpeng yang tersaji dari hasil pertanian mereka sendiri.

“Boyongan Pemerintahan Berbek ke nganjuk ini merupakan agenda rutin tahunan, di tahun 2023 ini merupakan agenda peringatan boyongan ke 143 kali yang di gelar oleh pemerintah daerah nganjuk adalah sebuah budaya ritual rutin,” jelas Arif Ketua panitia dari Desa Dadapan tersebut.

Masih dikatakan, kegiatan rutin tersebut merupakan kegiatan mempersatukan budaya, agama, ras, suku, dan kebhinekaan bisa menyatu dengan harmonis dan penuh kebersamaan untuk mewujudkan Kabupaten nganjuk harmonis, aman, dan damai.

“Kami membawahi 200 petani yang tergabung dari Desa Trayang, Kelurahan dan Banjarsari,” jelasnya.

Selain itu, ia bersama para petani mendukung dan ikut serta memeriahkan acara boyongan Pemerintahan Kabupaten Berbek ke Nganjuk ke-143 tahun tiap momen digelar.

“Kita juga ikut serta sedekah bumi dari hasil pertanian yang ada di desa kami untuk kami perse,mbahkan," ungkap Arif.

Lebih lanjut, karena mayoritas Desa kami sebagai petani bibit alpukat dan jambu crystal maka hasil pertanian itulah yang bisa kami persembahkan untuk sedekah bumi.

Arif juga menegaskan, gunungan hasil pertanian juga ditata sebagai tumpeng, mayoritas bahan dibuat gunungan dari empat desa yang di boyong para petani bibit buah alpukat.

“Alpukat sendiri dalam penanaman serta perawatan itu mudah artinya di mana pun itu juga tetap tumbuh subur, setelah kami bawa dan kami sedekahkan bisa bermanfaat bagi penerima,” ulasnya.

Ketua panitia tersebut juga bersyukur acara momen tahunan itu berjalan dengan lancar dan sukses.

"Kami ucapkan sukses selalu acara dalam rangka peringatan boyongan dan sedekah bumi, dan semoga apa yang menjadi harapan dan tujuan bisa terwujud dengan baik dan lancar," pungkasnya.(m.nyot)