Disperta Kabupaten Mojokerto Gelar Pemeriksaan Produk Pangan Asal Hewan Jelang Hari Raya Idul Fitri 2023
Nurul Istiqomah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemdakab Mojokerto. saat gelar pemeriksaan produk pangan asal hewan. Di pasar dinoyo jatirejo. |
MOJOKERTO (Pewarta88.com) - Dinas Pertanian dan Pangan (Disperta) Pemerintahan Kabupaten (Pemdakab) Mojokerto. Dalam menjelang hari Raya Idul Fitri 2023 telah menggelar pemeriksaan produk pangan jenis hewan hingga 4 hari berturut-turut, 10 - 14 April 2023.
Dalam giat, Disperta Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat (Veteriner) yang ada di jalan R.A Basuni No.17, Sooko, Kecamatan
Sooko, Kabupaten Mojokerto tersebut, Telah menjalankan tugas pokok fungsinya
dengan berkeliling dari pasar-pasar yang ada di kabupaten Mojokerto. Yakni, wilayah
Pasar Kecamatan Gedeg, Kecamatan Dawar Blandong, kecamatan Mojosari Kecamatan Ngoro, Kecamatan Jatirejo,
Kecamatan Gondang dan Kecamatan Sooko.
Nurul Istiqomah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemdakab
Mojokerto. Melawati Tutik Surya Ningdiyah, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat (Veteriner), mengatakan kepada pewarta88.com
juga media lain, Dalam menjelang hari Raya Idul Fitri 2023 telah menggelar
pemeriksaan produk pangan jenis hewan.
Untuk menjamin keamanan bahan pangan asal hewan yang beredar
di Kabupaten Mojokerto, Disperta Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat, telah memeriksa meliputi daging ayam, daging sapi dan produk olahan
yang berbahan dasar daging ayam daging sapi.
Dinas Pertanian dan Pangan (Disperta) Pemerintahan Kabupaten (Pemdakab) Mojokerto. Dalam menjelang hari Raya Idul Fitri 2023. |
“Kita sudah melaksanakan kegiatan sampai hari ke tiga, kita sudah mendapatkan sempel sebanyak 67. yang pertama di Kecamatan Gedeg, Kemudian Kecamatan Ndawar Blandong,” jelas Tutik Surya Ningdiyah, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat (Veteriner) kepada pewarta88.com juga media lain, Kamis (13/4/2024) di kantornya.
Masih dikatakan Dokter hewan tersebut, hari kedua kita di
kecamatan Mojosari dan Ngoro dan hari ketiga Kecamatan Jatirejo setelah itu di
Kecamatan Gondang, di hari ketiga itu kita sudah mendapatkan 67 sempel yang
kita dapatkan langsung kita uji.
“Yaitu yang pertama kita uji formalin artinya produk yang
beredar di Kabupaten Mojokerto yang berasal pangan asal hewan yang harus bebas
atau tidak mengandung formalin,” tegasnya.
Disperta Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat, telah memeriksa meliputi daging ayam. |
Lebih lanjut, yang kedua Uji Kebusukan, yang dimaksud Uji Kebusukan yaitu produk yang beredar di Kabupaten Mojokerto itu harus benar - benar dari produk yang segar artinya bangkai atau kalau ayam itu istilahnya ayam tiren.
“Kemudian yang ketiga uji kepalsuan Daging, uji kepalsuan daging
artinya untuk melihat bahwa daging yang dijual daging sapi ataupun daging ayam
tidak tercampur yang tidak diperbolehkan atau tidak halal seperti daging babi,”
papar Tutik Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat tersebut.
Tutik menambahkan, kemudian yang keempat uji Organoleptik
dimana bahan - bahan tersebut dalam kelihatan kasat mata harus normal bentuk
ataupun bau.
Dalam kesempatan yang sama, Yendi Prabowo menambahkan, untuk
sempel bahan tadi seperti daging sapi, daging ayam ataupun olahan masing -
masing kita uji.
Tutik Surya Ningdiyah, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat (Veteriner). |
“Untuk daging Sapi kita uji formalin dan pemalsuan daging,” ucap Yendi panggilan akrab staf Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat itu kepada pewarta88.com juga media lain.
Masih dikatakannya, Untuk olahan seperti Pentol, Sosis,
Naged kita uji Formalin dan Borak.
“Dari enam uji tersebut Organoleptik diuji secara fisik kita
lihat normal bentuknya normal kekenyalan normal baunya normal,” tegasnya.
Namun, dari uji -uji tersebut dari 67 sempel yang kita dapat
dihari ketiga dari Gedeg, Dawar, Pasar Mojosari, Ngoro, pasar Sedati, pasar
Dinoyo, pasar Gondang pasar Pohjerjer. dari 67 sampel itu kita dapatkan sapi 23
sampel ayam 43 sampel.
“Dan olahan 12 sampel total enam puluh tujuh sempel tersebut
tidak kita temukan artinya formalin, negatif Borak negatif semua, kepalsuan
daging negatif semua dan Organoleptik itu nol,” pungkasnya.(dak/tim)