Minyak Goreng di Nganjuk Langka, Lapak Gorengan Hingga Ibu RT Semakin Was Was

Ilustrasi (pedagang kaki lima)

NGANJUK (Pewarta88.com) – Hampir satu bulan lamanya persediaan minyak goreng di perkotaan hingga pedesaan di Kabupaten Nganjuk masih sulit didapat. akibatnya beberapa pedagang gorengan juga masyarakat sampai saat ini jumat (18/02/2022) terpantau masih kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng.

Keluhan akibat langkanya minyak goreng di tuturkan Wibowo (48) kepada pewarta88.com, ia salah satu pedagang gorengan yang mangkal di jalan Diponegoro Kecamatan Nganjuk. Dirinya mengeluh hampir satu bulan sulit mendapat minyak goreng, menurutnya semenjak harga minyak kemasan ditetapkan HET.

“Nah, mulai itu lah kita terasa agak kesulit mencari minyak goreng baik di kios kios maupun minimarket,” keluh pedagang, jumat (18/2/2022).

Lebih lanjut, ia terpaksa  membeli minyak goreng di pasar tradisional dengan harga yang tak sesuai HET. Akibatnya, Wibowo penjual gorengan terpaksa sudah 3 minggu terakhir menaikkan harga gorengan dengan harga perbiji Rp.6.000  (enam ribu rupiah).

“Minyak goreng masih mudah didapat kami jual 5 ribu perbiji, artinya kita menaikkan seribu rupiah,” tendasnya.

Terpisah, Hal senada juga diungkapkan oleh wati (33), Ibu rumah tangga (RT) warga asal ngronggot. bahwa sudah hampir satu bulan di Desanya juga sulit mendapatkan minyak goreng, di beberapa toko yang ada di Desanya tinggal hingga di mini market stok migor nampak kosong, jelasnya kepada pewarta88.com, jumat (18/2/2022).

“Kalau nggak ditungguin habis, kita nggak tau datangnya minyak goreng di mini market. Pas dateng tiba-tiba uda kosong,” tuturnya.

Mengingat keluhan dari masyrakat tentang langkanya minyak goreng yang ada di wilayah Kabupaten Nganjuk, media ini mencoba melakukan klarifikasi kepada salah satu pemilik mini market (SM Market) yang ada di wilayah Kecamatan Ngronggot.

Pengusaha SM Mart juga mengeluh langkanya minyak goreng, munurutnya sudah 3 minggu ini pihaknya tidak jualan minyak goreng.

“Kita juga kesulitan mencari minyak goreng, bahkan kapan hari saya sampai rela dari desa menuju ke kota nganjuk yang jaraknya sangat jauh dari tempat usaha saya demi mendapatkan minyak goreng, namun hasilnya ya percuma saja, karena pembelian minyak goreng juga di batasi,” jelas pengusaha mini market kepada pewarta88.com. yang namanya juga tidak mau ditulis, jumat (18/2/2022).(m.to)


Baca Juga:

Bupati Nganjuk Sidak Sungai Desa Candirejo Loceret, Sanjungan dan Pujian dari Warga Bertebaran