NGANJUK, (Pewarta88.com) — Sudah dua bulan kalender sejak pelaksanaan Ujian Sekolah (US) kelas IX tahun ajaran 2024/2025 rampung dilaksanakan, namun ribuan siswa dari 54 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Nganjuk hingga hari ini belum menerima ijazah resmi. Padahal, ijazah merupakan dokumen negara yang menjadi hak dasar siswa dan syarat penting untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Hasil yang diketahui Pewarta88.com, seusainya pelaksanaan ujian sekolah, para murid yang di nyatakan lulus ujian hanya mendapat secarik Surat Keterangan Lulus (SKL). Sementara itu, pihak sekolah tak bisa memberikan kepastian yang pasti kapan ijazah para siswa yang lulus akan distribusikan. Situasi ini menimbulkan pertanyaan bagi orang tua murid siswa tentang kepastian E Ijazah (Ijazah Digital) di distrubusikan kepada siswa IX yang dinyatakan lulus pada bulan kemarin.
Aparatur Sipil Negara (ASN) Tata Usaha (TU) SMPN 7 Nganjuk saat dikonfirmasi awak media, hari ini (10/7/2025) menyampaikan, bahwa seluruh murid kelas IX di sekolahnya memang belum menerima ijazah.
“Kami sudah kirim data ke Dinas Pendidikan minggu lalu, tapi distribusi belum juga turun, jadi yang belum menerima E Ijazah itu bukan SMPN 7 Nganjuk saja, tapi seluruh SMPN yang ada di Nganjuk, untuk tahun ajaran 2024-2025 SMPN 7 Nganjuk meluluskan sebanyak 276 siswa,” ujarnya.
Terpisah, Munawir, Kepala Seksi Kesiswaan dan Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk saat ditemui pewarta88.com, berdalih bahwa keterlambatan terjadi karena sistem E-Ijazah yang baru diberlakukan tahun ini.
“Masih ada data siswa yang belum sesuai, kalau dibagikan sekaran, bisa salah nama atau data. jadi lebih baik kami tahan dulu sambil diperbaiki, untuk mengetahui data nanti pada tanggal 11 -12 juli, karena ini juga masih ada perbaikan data dan kita belum bisa mengetahui berapa ribu E Ijazah yang akan di distribusikan,” ungkapnya.
Namun, ketika Munawir ditanya berapa jumlah ijazah yang harus dicetak dan kapan target distribusi rampung, Munawir hanya menjawab belum bisa dipastikan, karena datanya belum masuk sepenuhnya ke dinas.
Saat kembali disinggung awak media soal sumber dana atau anggaran yang di peruntukan untuk program E-Ijazah, Munawir mengungkapkan bahwa anggaran tersebut berasal dari APBD.
“Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, distribusi ijazah kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah," ungkap kasi Disdik Kabupaten Nganjuk.(nyoto)