Tanah Kas Desa (TKD) milik Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Diperuntukan rest area diduga mangkrak. |
NGANJUK (Pewarta88.com) - Tanah Kas Desa (TKD) milik Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Diperuntukan rest area diduga mangkrak karena gagal perencanaan, terlihat hingga memasuki tahun 2024 terkesan tergeletak begitu saja tanpa upaya kelanjutan rencana pembangunan.
Hasil yang dihimpun media ini, beberapa tahun yang lalu,
keberadaan TKD milik Desa Kedungrejo Tanjunganom pernah di upayakan Desa
Kedungrejo guna pembangunan rest area, lahan TKD tersebut sempat di anggarkan
pengurukan lahan untuk pemerataan tanah
hingga persiapan pembangunan rest area.
Namun, usut demi usut hingga kini memasuki tahun 2024, Pemdes
Kedungrejo tidak melanjutkan pembangunan rest area tersebut. dilokasi lahan TKD
tampak terpampang adanya papan nama dengan bertuliskan (Tanah Aset Milik
Pemerintah Desa Kedungrejo).
Disayangkan dalam uraian papan nama TKD tidak menyebut
besaran luas lahan atau volume untuk di cantumkan sebagaimana mestinya.
Bambang, Seketaris Desa (Sekdes) Kedungrejo saat memberi
keterangan secara tidak langsung kurang memahami tentang tata kelola
perencanaan pembangunan rest area tersebut.
“Kami perangkat desa baru menjabat di desa kedungrejo ini,
selain itu pengurukan lahan TKD di lakukan tahun yang lalu dan kami belum
menjadi perangkat desa di Kedungrejo ini,” jelasnya kepada pewarta88.com, Rabu
(28/2/2024).
Masih dikatakan, untuk posisi lahan TKD itu sebenarnya hasil
tukar guling dengan bengkok pak jogotirto, kita pihak Pemdes juga kroscek sama
aset, dan kalau aset sudah clop nanti juga kita akan cantumkan luas lahan atau
volume.
“Kalau sudah ada nomor dari aset, untuk gambaran sementara
itu luas kurang lebih memiliki panjang 120 meter dan lebar 22 meter, memang
tujuan utama kepala desa lahan tersebut mau di buat rest area dan sudah
mengajukan bantuan,” sambungnya.
Namun, dalam pengajuan bantuan tidak terealisasi, dan pihak
Pemdes sementara belum berfikir untuk melanjutkan rest area tersebut.
“Karena biayanya tinggi, bahkan bisa mencapai Rp. 2 milyar.
dan sampai saat ini kita masih memikirkan dan focus ke wisata desa," ungkapnya.
Sujarwo Kepala Desa (Kades) Kedungrejo hingga saat ini belum
bisa dikonfirmasi media pewarta88.com, dikarenakan terkabar sedang sakit.(m.nyoto)