Diduga Kasus Bullying Terjadi di SMKN 2 Nganjuk, LSM LPRI Angkat Bicara

Djoko Siswanto Ketua LSM LPRI saat Mendampingi Orang Tua FB di SMKN 2 Nganjuk, Rabu (06/09/2023).

NGANJUK (Pewarta88.com) - Dugaan kasus bullying pada anak di sekolah baru-baru ini terjadi, yakni menimpa (FB) siswi kelas X, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Nganjuk. akibatnya menimbulkan kecenderungan mental akibat jadi korban perundungan oleh temannya di sekolah.

Hal ini seperti di ungkapkan oleh Djoko Siswanto saat menemani orang tua  (FB) untuk melaporkan persoalan perundungan yang terjadi pada anaknya kepada pihak sekolahan SMKN 2 Nganjuk, pada hari rabu (06/09/2023).

Djoko Siswanto di saat menguraikan persoalan ini ke pada guru wali kelas (FB) di ruang Bimbingan dan Konseling (BK) bahwa  kejadian ini sudah terjadi pada beberapa hari yang lalu, FB di bully dengan perkataan yang setidak wajarnya oleh teman sendiri.

Masih kata Djoko, akibatnya (FB) merasa terbeban mental, sehingga ia ingin pindah dari sekolah SMKN 2 Nganjuk.

Namun  hingga sampai di ruang Bimbingan dan Konseling dan di hadapam guru wali kelas , (FB) masih enggan menyebut teman yang membully tersebut, diduga (FB) merasa takut. guru wali kelas FB juga menyampaikan di hadapan orang tua FB.

“Saya baru tahu setelah ada laporan ini, saya juga berharap FB bisa langsung menunjuk siapa teman pembully tersebut,” ujar guru wali kelas.

Dilokasi yang sama, Djoko Siswanto selaku Ketua Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) DPC Nganjuk menegaskan, bahwa dunia pendidikan selain belajar ilmu juga mengedepankan budi pekerti dan mendidik akhlak.

“Kalau sudah terjadi seperti bullying ini maka pihak sekolah dalam setiap minggu atau bulan perlu adanya sosialisasi kepada anak didiknya, dan jangan kalau ada masalah baru berbenah dan baru di tindak lanjuti," pungkasnya.( nyoto/team)