Lokasi pabrik telah mengeluarkan limbah di aliran sungai warga dengan mengeluarkan bau busuk yang cukup menyengat. |
Informasi yang dihimpun redaksi majanews.com, salah satu
warga sekitar mengatakan, pabrik gilingan plastik kalau disaat produksi
mengeluarkan kebisingan cukup keras, karena lokasi pabrik cukup dekat dengan
pemukiman warga. Bukan hanya itu, limbah cair juga sering di keluarkan ke
aliran sungai kecil yang menuju ke pemukiman warga juga persawahan.
“Pabrik menurut saya sembrono, limbah dibuang ke aliran
sungai di depannya. kalo airnya mengalir baunya sangat menyengat,” jelas
Dimyati warga sekitar pabrik saat ditemui pewarta88.com bersama media lain di
warung depan pabrik. Jumat (3/3/2023).
Bukan hanya itu, di saat produksi menimbulkan kebisingan
yang cukup keras. Protes warga juga tidak pernah di gubris oleh sang pemilik.
“Memang sering diprotes warga, tetapi selalu mengabaikan
istilah nya beling. jadi yang di buang ke sungai itu adalah limbah air
sepertinya bekas gilingan mengalir ke sungai kecil,” sambung mantan sekretaris Desa
Wringinrejo tersebut.
Masih mantan Sekretaris Desa, pabrik membuang limbah berbau
busuk tidak satu kali ini saja dan sudah cukup lama.
Ditempat yang sama, hal senada juga dikatakan Nanang warga
sekitar, limbah cair bau busuk dari penggilingan pabrik biji plastik sering
dikeluarkan oleh pabrik tersebut.
“Iya mas, baunya cukup menyengat. Warga protes dalam waktu dekat ini sama sekali tidak di respon oleh pemilik pabrik,” tegasnya.
Lebih lanjut, ada beberapa warga atau perwakilan yang yang
sudah mengadu ke Pemerintah Desa tetapi belum ada mediasi dengan pihak pabrik.
Adanya hal, Suhartono kepala Desa Wringinrejo, kecamatan Sooko,
Kabupaten Mojokerto saat di konfirmasi pewarta88.com via telephon aplikasi whatsapp
mengatakan, memang benar ada protes dari warga, tetapi pihak Pemerintah Desa
(Pemdes) akan berupaya melakukan pendampingan ke pihak pemilik pabrik.
“kami akan menjembatani apa yang di keluhkan warga dan akan
mempertemukan warga dengan pemilik pabrik,” cetus Kades dalam via telepon,
jumat (3/3/2023).
Kades juga berharap agar ada jalan keluar dengan baik, “kami
berharap semoga cepat ada solusinya,” pungkasnya.
Disayangkan pewarta88.com belum mendapatkan klarifikasi dari
pemilik pabrik tentang limbah yang dibuang di aliran sungai warga itu. Pewarta88.com
datang ke lokasi pabrik untuk konfirmasi dengan mengetuk pintu berulang kali juga
tidak ada respon meskipun terlihat didalam ada seseorang.
Perlu diketahui, di depan pabrik gilingan plastik juga tidak
ada terpasang papan nama badan usaha pabrik pada umumnya, hanya terlihat
gerbang besar berwarna cat hijau. Ikuti lanjutan berita menarik hanya di pewarta88.com.(mif/tim)