Ciptakan Penangkal Isu Negatif, Pemdakab Mojokerto Latih 58 Admin Perangkat Daerah Syiar Medsos

Berlangsungnya giat latih 58 admin dalam penangkal daerah untuk menangkal Isu negatif bagi perangkat daerah, diinisiasi Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto itu dipusatkan di salah satu hotel yang ada di Trawas 21-22 November 2022.

MOJOKERTO (Pewarta88.com) - Sedikitnya 58 admin media sosial (medsos) perangkat daerah dilatih selama 2 hari agar mampu mengelola informasi yang menjadi isu publik untuk menjaga citra instansi pemerintah daerah. Salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan medsos setiap perangkat daerah sebagai sarana untuk syiar atau menyebarluaskan informasi positif.

Workshop Jurnalistik Pengelolaan Isu bagi perangkat daerah yang diinisiasi Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto itu dipusatkan di salah satu hotel yang ada di Trawas 21-22 November 2022.

Di hari pertama Workshop jurnalistik itu diikuti 58 Kepala Perangkat Daerah dan 58 admin media sosial perangkat daerah. Kemudian di hari kedua hanya diikuti peserta dari admin sosial media dari setiap perangkat daerah.

Pelatihan jurnalistik para perangkat daerah ini dibuka Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Dalam pelatihan jurnalistik itu menghadirkan narasumber Direktur PT. Indonesia Indicator Gani Kartiwa Adiwisastra dan Pimpinan Redaksi wilayah Indonesia Timur Indonesia Indicator Santika Saraswati Pribadi.

"Sebagian besar masyarakat kita ini mengakses pemberitaan atau informasi ini adalah melalui medsos. Maka sebagai bentuk kehadiran pemerintah kita mengikuti masyarakat memanfaatkan penggunaan medsos untuk memberikan informasi berita -berita yang positif," terangnya. Senin (21/11/2022) malam.

Bupati Ikfina menjelaskan, medsos memberikan ruang pemerintah untuk bisa lebih memberikan hal-hal yang sifatnya lebih positif dan produktif. Selain itu dengan pemanfaatan medsos itu juga bisa menunjukkan kehadiran dan kinerja dari pemerintah kepada masyarakat.

Ikfina fahmawati, Bupati Mojokerto. Saat memberikan pidatonya dalam pelatihan 58 adimin dalam pengelolaan perangkat medsos.

"Ini sangat penting tidak semua masyarakat dari berbagai lapisan itu melihat secara langsung apa yang dilakukan oleh pemerintah. Dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah itu bekerja dan pemerintah itu hadir," jelasnya.

Dalam perkembangan dunia informasi digital saat ini, lanjut Ikfina, membuat berita yang sifatnya positif dan produktif adalah suatu keharusan. Hal itu bagian dari kepedulian pemerintah untuk bisa memperluas persentase beredarnya berita-berita positif di dunia maya.

"Kalau kita tidak melakukan hal yang positif dan produktif itu. Maka bisa jadi dunia digital dipenuhi dengan konten-konten mereka yang berada di dunia negatif yang prosentasenya jauh lebih banyak dibandingkan berita-berita positif yang sesungguhnya," ujarnya.

Ikfina mengatakan, informasi positif tidak cukup hanya disampaikan saja. Tetapi juga perlu disebarluaskan dengan like and share. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto itu juga meminta seluruh ASN dilingkungan Pemkab Mojokerto memfungsikan jarinya untuk menyebarluaskan berita-berita terkait dengan kegiatan instansinya.

"Hampir 8 ribu ASN Se- Kabupaten Mojokerto semua ini jarinya harus berfungsi dan itu akan lebih melegitimasi terkait dengan pemberitaan pemerintah kabupaten Mojokerto yang memang betul-betul bekerja dengan baik," ungkapnya.

Ikfina juga meminta, masing-masing organisasi perangkat daerah memanfaatkan media sosialnya untuk memberitakan semua kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah terkait.

Berlangsungnya giat latih 58 admin untuk menangkal Isu negatif bagi perangkat daerah.

"Bahkan apel pagi pun silahkan diberitakan, itu menunjukkan komitmen dengan semuanya terkait dengan kedisiplinan, kebersamaan, kehadiran. Dan itu juga menunjukkan perilaku sebagai ASN Kabupaten Mojokerto," tandasnya.

Ikfina menambahkan, kegiatan-kegiatan yang disebarluaskan oleh perangkat daerah itu nanti juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah. Hal itu lantaran pemerintah provinsi maupun pusat menilai kinerja pemerintah daerah melalui pemberitaan yang ada di media sosial.

"Seperti saat hari kesehatan Nasional ada penghargaan yang diberikan oleh ibu gubernur kepada kita yang penghargaan dukungan penggerakan aksi bergizi. Itu menunjukkan bahwa pemerintah diatas kita ini menilai terhadap pemerintah daerah termasuk pada pemberitaan-pemberitaan yang muncul," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto mengatakan pelatihan tersebut digelar untuk memberikan keterampilan kepada para admin medsos perangkat daerah dalam menyebarkan informasi positif dan menangkal berbagai isu negatif yang menyerang Pemkab Mojokerto.

"Targetnya ke depan setiap perangkat daerah mampu meng-counter isu negatif yang menyerang Pemkab Mojokerto," pungkasnya.(ben/tim)

Iklan Cukai Pemerintah Kabupaten Mojokerto 2022.