Gunungan Sampah Liar di Bahu Jalan Dusun Semek Bukur Patianrowo Nganjuk Menjadi Pemandangan Tidak Sedap
Khoiri, salah satu pekerja THL Pengairan Nganjuk , setiap hari kuwalahan menangani sampah liar di atas air yang berada di Dusun Semek Desa Bukur Nganjuk. Senin (18/7/2022). |
NGANJUK (Pewarta88.com) – Keberadaan luberan sampah liar yang ada di bahu jalan Dusun Semek Desa Bukur, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Diduga belum ada penanganan serius baik dari Dinas Pengairan maupun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk. Sehingga membuat pandangan yang sangat tidak mengenakan bagi masyarakat yang melintas.
Penampakan luberan gunungan sampah yang ada di bahu jalan
baik di sisi kiri dan kanan yang ada di Dusun semek Desa Bukur tersebut dijadikan pilihan utama masyarakat dari
berbagai desa pembuang sampah di aliran sungai. Sehingga aliran sungai Dusun
Semek Desa Bukur sebagai penampung akhir titik buangan sampah liar yang
mengalir dari aliran sungai saluran B-25 (sekunder).
Hasil yang dihimpun media ini dilokasi tumpukan sampah
berasal dari sampah liar yang di buang warga dari lima Desa ke aliran sungai
B-12 (sekunder). sampah tersebut bermuara di Dusun Semek Desa Bukur Kecamatan
Patianrowo Nganjuk.
Dari penjelasan sumber sampah-sampah menumpuk sudah cukup
lama, dan sampai saat ini permasalahan sampah liar tersebut belum ada solusi
atau penanganan khusus baik dari pihak Dinas Pengairan maupun Dinas Lingkungan
Hidup dan Pertamanan (DLHK) Pemerintahan Nganjuk.
Nur Yahya, Kepala Desa Bukur Kecamatan Patianrowo saat
ditemui kuli tinta di ruangan kerjanya menyampaikan. Sampah-sampah tersebut
kiriman dari beberapa desa lain yang akhirnya sampah sampai berkumpul di titik
akhir di aliran sungai sekunder yang ada di dusun dan desa yang kami pimpin.
“Ini jelas menjadi permasalahan tersendiri, walaupun tempat
tersebut di kasih bak atau countener sampah itu tidak menyelesaikan persoalan.
Karena kalau masuk di bak sampah tentunya tidak ada yang mengangkut,” jelas
Kades, Senin (18/7/2022).
Lanjut kades, sehingga sampah tersebut di buang di bahu jalan tujuannya biar kering dan kalau sudah kering, sampah akan di bakar.
Masih Orang nomor satu di Desa Bukur, untuk solusinya dari
aliran sungai penyumbang sampah harusnya tiap sungai desa bisa di kasih jaring
atau ram besi sebagai penyaring sampah.
Saat di singgung tenaga kerja maupun mobil sampah dari dinas
lingkungan hihup pernah lewat di Dusun Bukur, Kepala Desa Bukur menjawab untuk mobil
sampah dari dinas terkait jarang melewati di Desa tersebut.
Terpisah, Khoiri selaku pekerja tenaga harian lepas (THL)
pengairan saat di temui media ini sela sela kesibukannya dalam membersihkan
sampah di aliran sungai menjelaskan. Bahwa dirinya setiap hari bekerja
membersihkan sampah di aliran sungai sekunder B-12 Dusun Semek Desa Bukur pukul
08.00 WIB sampai 13.00 WIB.
Namun, petugas itu sudah kuwalahan dengan sampah liar yang terus menumpuk dan bermuara di aliran sungai dusun semek. Khoiri pun juga berpesan melalui media ini untuk desa yang ikut menyumbang sampah jangan buang sampah sembarangan.
Saat di singgung apakah kira-kira bahu jalan tersebut
membutuhkan bak sampah, khoiri pun menjawab tidak bisa, menurutnya kalau ada
bak sampah tentunya tenaga yang dibutuhkan masih kurang.
“Kita disini cumak dua pekerja, jadi selain kita kuwalahan
bersihkan sampah di aliran sungai tentunya juga memindahkan di bak sampah,
jelas kita tidak sanggup mas,” ujarnya.(m.to)
Baca Juga: