LSM GAKK Tanggapi Adanya Jembatan Sempit dan Jalan Rusak di Desa Jintel Rejoso Nganjuk

Keberadaan jembatan yang sempit dan jalan rusak di Desa.Jintel Kecamatan.Rejoso Nganjuk mendapat tanggapa keras dari LSM GAKK

NGANJUK (Pewarta88.com) – Keberadaan jembatan sempit serta akses jalan rusak berlobang tepat di Desa Jintel Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk mendapat sorotan dari Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garda Anti Korupsi dan Ketidakadilan (GAKK) DPD Nganjuk.

Ada dua jembatan penghubung antar desa, yang masuk di wilayah desa jintel jembatan tersebut mebujur arah timur dan barat dengan ketinggian diatas air kurang lebih 4 meter dan mempunyai lebar 3 meter.

Selain itu, rupa jembatan sempit serta akses jalan aspal pun sudah nampak  rusak, baik kobangan yang menganga ,aspal terkelupas hingga tampak aspal membenjolan.

Suparni salah satu pengguna jalan saat ditemui media ini menjelaskan, kerusakan aspal ini juga sudah lama. setiap hari jalan di desa jintel ini bisa dikatakan ramai untuk di lintasi para pengguna jalan.

“Meskipun ada di pedesaan yang jauh dari perkotaan, saya berharap segera ada penanganan pembenahan secepatnya,” keluh warga tersebut kepada majanews.com saat di lokasi, Kamis (30/3/2023).

Masih dikatakannya, untuk menyambut hari raya idul fitri setidaknya warga bisa merasakan jalan yang maksimal.

“Apalagi ini menjelang hari raya idul fitri, agar para pemudik bisa menikmati jalan yang mulus tanpa kobangan," jelasnya.

Terpisah, kepala Desa (Kades) Jintel kecamatan Rejoso saat di temui awak media di sela sela kesibukannya menjelaskan dan bahkan menyebut salah satu anggota DPRD Nganjuk, menurut kades bahwa kemarin sudah di tinjau oleh anggota dewan dan jalan rusak tersebut sudah di ukur.

(Foto Istimewa), aspal mengelupas, kobangan jalan yang ada di Desa.Jintel Rejoso butuh oerhatian pemdakab Nganjuk.

“kami pun juga berharap semoga dengan secepat mungkin ada pensnganan pembangunan jalan rusak di desa kami,” tegas Kades.

Adanya hal itu, Sunyoto HS salah satu anggota aktivis LSM GAKK bidang pemerintahan saat memberi komentar di kediamannya menjelaskan, baik eksekutif maupun legeslatis harus bisa berbuat adil seadil-adilnya dalam memutuskan persoalan apalagi pembangunan.

“Apa yang sudah di usulkan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) bisa menelaah mana yang perlu di dahulukan dan mana yang masih bisa di tunda, artinya jangan ada swatu hal tebang pilih, karena hak masyarakat membayar pajak itu wajib dan hak mendapatkan itu sama," papar Aktivis yang berpenampilan nyentrik tersebut.

Lanjut sang aktivis , kalau saya boleh menilai dan ber asumsi sesuai apa yang saya lihat dan saya dengar, dalam memilah dan memilih pembangunan insfrastruktur itu bisa di katakan masih tebang pilih.

“Artinya desa yang mendapatkan selalu dapat pembangunan baik itu jembatan, aspal maupun LPJU dan yang kalah terkadang tidak mendapatkan," tegasnya.

Lebih lanjut saat awak media menyinggung desa mana saja yang di sebutkan selalu mendapatkan pembangunan yang berlebihan, aktivis tersebut menjawab dengan tegas, nanti akan kita kupas tuntas di aksi unjuk rasa yang segera akan kita agendakan.

“Kita fulgarkan di hadapan umum biar masyarakat tahu dan tentunya akan kami bawa ke dialog/hearing bersama anggota dewan yang membidanginya,” paparnya.

Ia juga menambahkan, tujuan kita supaya Nganjuk itu kedepan lebih baik untuk berbenah, maju, amanah ,bermartabat dan ber buat adil se adil adilnya terhadap masyarakat khusunya Nganjuk.(m.to)