Ika Puspitasari, Wali Kota Mojokerto. Saat memberikan penjelasan program sekolah penggerak, di Mal Pelayanan Publik Gajah Mada Kota Mojokerto, Selasa (15/2/2022). |
MOJOKERTO (Pewarta88.com) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Jawa Timur. terus berkomitmen untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Mojokerto. Kepemimpinan Ika Pusputasari Kota Mojokerto terus bergerak cepat untuk merespon khususnya di bidang pendidikan yang sempat mengalami learning lost (kemunduran proses akademik) yang coba dikejar melalui program Sekolah Penggerak.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam pidatonya, Pemkot
Mojokerto merupakan salah satu daerah yang pertama dalam mengajukan program ini
ke Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Kota Mojokerto ini yang pertama kali merespon
mengajukan kepada Kemendikbud untuk bisa dilakukan sosialisasi paling
awal," jelas Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota saat memberikan sambutan
dalam Sosialisasi Program Sekolah Penggerak di Mal Pelayanan Publik Gajah Mada
Kota Mojokerto, Selasa (15/2/2022).
Lanjut Ning Ita, ini juga menjelaskan, bahwa melalui program
sekolah penggerak ini, nantinya seluruh sekolah di tingkat TK, SD, dan SMP baik
negeri maupun swasta yang ada di Kota Mojokerto akan mengikuti program ini.
Sehingga nantinya mampu meningkatkan IPM Kota Mojokerto.
Ika Puspitasari, Wali Kota Mojokerto. Saat memberikan penjelasan program sekolah penggerak, di Mal Pelayanan Publik Gajah Mada Kota Mojokerto, Selasa (15/2/2022). |
Hal ini pun juga sejalan dengan visi Ning Ita dalam RPJMD yang ditetapkan sejak dirinya resmi menjadi Wali Kota di bumi majapahit.
"Saya berkomitmen karena memang pendidikan ini masuk
dalam misi pertama saya dalam RPJMD sehingga harapan saya ke depan peningkatan
kualitas yang diukur dengan indeks pendidikan untuk meningkatkan IPM Kota
Mojokerto bisa kita tingkatkan salah satunya dengan adanya program ini,"
ungkap Wali Kota perempuan di Kota Mojokerto tersebut.
Namun, melalui program sekolah penggerak seluruh potensi
siswa akan diintegrasikan secara holistik. Dimana gol akhirnya adalah membantu
siswa memiliki kompetensi serta memiliki karakter yang berpedoman pada
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Dalam program sekolah penggerak, lanjut Ning Ita, nantinya
tak hanya pemerintah daerah saja yang terlibat dalam mensukseskan program ini.
Tapi juga tenaga pendidik, kepala sekolah, siswa, akademisi, praktisi,
pendamping, serta stakeholder lain.
Sosialisasi program sekolah penggerak, di Mal Pelayanan Publik Gajah Mada Kota Mojokerto, Selasa (15/2/2022). |
"Ini sebuah terobosan yang sangat menarik Saya kira karena di dalam program ini diperlukan intervensi secara holistik mulai dari SDM sekolah dari tenaga sekolah, guru tenaga pendidik dan juga di dalam perencanaan dan proses pembelajarannya sekaligus pendampingan pemerintah daerah," paparnya.
Kota Mojokerto, menurut Ning Ita juga telah sangat siap
dalam program ini untuk mengejar learning lost. Hal ini karena sarana dan
prasarana yang ada telah memadai dalam bidang pendidikan di era digital ini.
Seperti telah tersedianya bantuan paket data internet gratis
yang telah diberikan Pemkot Kepada siswa SD dan SMP yang dapat diakses seluruh
siswa di seluruh sudut kota. lantaran seluruh Kota telah teraliri jaringan
internet.
"Termasuk sarana prasarana pembelajaran yang kita
sediakan di sekolah kita semuanya sudah bisa berbasis audio visual karena
tersedia seluruh LCD dan juga perangkat lunaknya ada di semua sekolah,"
pungkas Ning Ita.(ben/adv)
Baca Juga:
Pemkab Mojokerto Gelar Konsultasi Publik RKPD 2023 |