Aspal Badan Jalan Desa Kedungdowo Nganjuk Tergerus Longsor, BPBD : Butuh Penanganan Permanen dan Khusus

Akibat intensitas hujan tinggi, jalan aspal Desa kedungdowo Nganjuk Terancam Amblas.  Jumat 08 april 2022

NGANJUK (Pewarta88.com) – Akibat intensitas hujan tinggi, Jalan Aspal Desa kedungdowo Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. terjadi longsor. Hal tersebut menyebabkan pengguna jalan roda 4 tidak bisa melintas.

Terjadinya longsor, dari penelusuran pewarta88.com menyebutkan, terjadi sudah satu bulan yang lalu. Dan hingga saat ini belum ada penanganan khusus baik dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, atau dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  dalam upaya melakukan assessment penanganan darurat ataupun penanganan sementara.

Parno (55) salah satu warga Desa setempat saat memberikan keterangan ke media, sudah satu bulan ini badan jalan aspal sudah separo termakan gerusan akibat tanah tanggul sungai longsor. Longsor tersebut akibat adanya hujan deras di bulan maret 2022, selain ambrolnya aspal, terlihat aspal yang yang lain juga terimbas retak.

Warga tersebut juga mengkuwatirkan, apabila tidak segera ada penanganan longsornya jalan tersehut dengan cepat dan terjadi hujan seperti bulan yang lalu, maka bisa terjadi longsor susulan.

“Ya pasti bisa terjadi longsor lagi kalau tidak cepat ditangani, semoga pihak pihak terkait segera melakukan pembenahan, biar akses jalan normal dan pengguna jalan tidak ada rasa kuwatir,” kata Parno, Jumat (8/4/2022).

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Drs. Abdul Wachid saat di konfirmasi pewarta88.com melalui pesan singkat aplikasi whatsapp, bahawa BPBD Kabupaten Nganjuk sudah menindaklanjuti adanya laporan mengenai tepi badan jalan yg longsor di Desa Kedungdowo Kecamatan Nganjuk.

Dalam tulisnya, Menurut Kepala BPBD dari hasil assesment yang dilakukan, bahwa kondisi longsor tersebut akibat dari debit air yang tinggi dan cepat, serta adanya intensitas curah hujan tinggi yang mengalir di sungai Widas.

“Aliran sungai Widas di sekitaran wilayah tersebut tidak bisa ditangani dengan kondisi darurat, Karena bangunan darurat merupakan struktur non permanen dan tidak akan bertahan lama. Dari data dan fakta yang ada bahwa kondisi eksisting dinding sungai di sekitaran sungai tersebut memerlukan penanganan secara permanen dan khusus,” jelas tulis pejabat tersebut, Jumat (8/4/2022), ikuti berita menarik lainnya hanya di pewarta88.com.(m.to)


Baca Juga:

Awal Ramadhan, Harga Komoditi Bahan Pokok Pasar Warujayeng Nganjuk Ada Sedikit Kenaikan


Rabat Beton Bibir Jalan Ganggangmalang Sumengko Sudah Retak, LSM GAKK : Lemahnya Pengawasan DPUPR